Kamis, 08 Januari 2015

Cerita Sukses YRC



Alhamdulillah, sudah 1 mingguan ini kami telah menjalani misi untuk warga yang ada di dusun Mambalan, dan kami punya cerita sukses terkait dengan pelayanan publik yang salah arah berdasarkan pengaduan dan laporan dari warga.
1 minggu yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Januari 2015, kami dari YRC menerima pengaduan terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak puskesmas, dimana warga dari Dusun Mambalan atas nama Datu Sunardi telah memiliki kartu Jamkesmas/BPJS yang pemanfaatannya jelas ditanggung oleh pemerintah (Gratis) untuk segala bentuk pengobatan dan pemriksaannya sampai pada tahap yang maksimal, namun berdasarkan pengaduan dan laporan dari pihak keluarga pasien mengaakan bahwa “ pertama kali periksa kami sudah membayar Rp 500.000 – Rp 700.000 untuk setiap pemeriksaan dan ditambah dengan pembelian obat yang juga harus dengan biaya, sementara kartu kami diabaikan begitu saja, karena kami diarahkan langsung pada pelayanan Klinik bukan pada pelayanan rumah sakit pemerintah oleh pihak puskesmas…….”, berdasarkan pengaduan dan laporan yang panjang lebar dari keluarga asien tersebut, kami langsung bergegas untuk menjalankan pendampingan dan pengawasan langsung terhadap pasien. Adapun yang kami jalankan selama 3 hari terakhir ini yaitu :
1.       Kami dari YRC memberikan penjelasan terhadap fungsi dari kartu jamkesmas/BPJS yang dimiliki, kalau diarahkan ke klinik jelas pemeriksaan dan pengobatan lainnya akan bayar sebab klinik yang di arahkan tersebut tidak bekerja sama dengan BPJS atau layanan pemerintrah untuk keluarga yang kurang mampu. Adapun penjelesan-penjelasan secara menyeluruh kami berikan kepada keluarga pasien, lalu kami arahkan untuk meminta rujukan di puskesmas terdekat yakni puskesmas penimbung dan puskesmas gunungsari, sehingga untuk segala bentuk pengobatan dan pemeriksaan kedepannya sudah ditanggung oleh pemerintah.
2.       Tahap kedua, kami langsung mendampingi pasien bersama keluarganya ke puskesmas dan menjelaskan juga pada pihak puskesmas terkait penyakit dan pengobatan yang dilakukan sebelumnya, setelah panjang lebar berkomunikasi, akhirnya pasienpun langsung dilayani dengan baik sesuai prosedur yang ada, dan tentunya tanpa ada pembiayaan yang dikeluarkan/Gertis sebagimana fungsi dari kartu Jamkesmas/BPJS yang dimiliikinya, karena melihat kondisi pasien yang parah dengan penyakit Tumor dan luka di hati maka pelayananpun di segerakan, hal ini berbeda sekali dengan arahan dari pihak puskesmas sebelumnya sebagaimana yang dilaporkan oleh keluarga pasien bahwa “untuk mendapatkan rujukan dengan kartu jamkesma/BPJS seperti ini memakan waktu yang lama dan sangat rumit….”, sehingga keluarga pasienpun hanya bisa menuruti paparan dari pihak puskesmas saja tanpa berani untuk mengambil langkah yang lain, dikarenakan mereka malu karena yang memberikan arahan adalah dri pihak puskesmas jadi kami dari keluarga menuruti saja dengan membayar segala pemeriksaan dan pengobatan di Klinik yang diarahkan, mendengar hal tersebut tentu kami dari YRC langsung mencari tahu tentang kebenaran pelayanan rujukan yang di paparkan tersebut, dan ternyata setelah kami telusuri ternyata unutk mengurus rujukan dengan kartu jemkesam/BPJS tersebut berbeda dari yang diarahkan tersebutm bahwa pelayanan untuk mendapatkan surat rujukan sangat mudah dan sangat cepat,
3.       Kami dari YRC, terus melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak puskesmas dan rumah sakit kepada pasien, sehingga kemarin pada tanggal 8 januari 2015 pasien sudah langsung bisa di rawat inap di Rumah sakit Umum (RSU) Mataram sebagai RS rujukan dengan fasilitas yang lebih lengkap dari sebelumnya, sampai saat ini pasien sekarang masih menjalani pengobatan di RSU mataram dengan pelayanan yang sesuai.
Dari cerita sukses yang kami ceritakan ini, kami ingin menyampaikan satu hal yang menyimpang bahwa “ada pihak puskesmas yang seharusnya mendampingi dan mengarahkan warganya kepada pelayanan kesehatan yang cepat, dan tanpa biaya sesuai dengan manfaat Jamkesmas/BPJS yang dimilikinya namunjustru diarahkan ke Klinik yang jelas-jelas membutuhkan biaya yang besar untuk warga yang kurang mampu, dan bahkan dari keluarganyapun mengadu kepada kami bahwa untuk menguarkan biayapun kami harus urunan atau sama-sama mengeluarkan dan mengumpulkan uang dengan semua keluarga, selain itu pengaduan dari keluarga pasienpun mengatakan bahwa antara pihak puskesmas dengan klinik tersebut ada kerjasama atau jalinan mitra begitu, sehingga yaaaaaa kemungkinan ada hal lain dari yang kami duga sebelumnya”.
Intinya dari kasus yang kami tangani ini, jelas merugikan warga sebab kartu jamkesmasnya terabaikan begitu saja, dan menurut dugaan kami sesuai laporan dari keluarga pasien ada UANG JASA yang kemungkinan di bagi atau diberikan kepada pihak puskesmas sebagai TIPS karena telah membawa pasien ke Kliniknya tersebut, tapi hal ini masih dalam prose pengawasan dan pemantauan kami dari TIM YRC Mambalan, dan kami belum dapat memastikan akan hal tersebut. sekian cerita dari saya “HILMIAH”selaku Koordinator YRC di LOMBOK-NTB
Semoga bisa mengambil pembelajaran dari cerita kami ini, semangat…………….. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar