Minggu, 11 Oktober 2015

Pemberdayaan Perempuan Pekerja Buruh



Perempuan adalah sosok manusia yang paling utama dan terutama untuk dimuliakan, namun seiring waktu berjalan sampai saat ini perempuan selalu menjadi sasaran kekerasan dan ketelantaran dari kaum laki-laki, sebagaimana kita lihat ketahui bahwa NTB adalah penyumbang terbesar di Indonesia bahkan menduduki pringkat nomor satu (1) untuk perempuan yang menikah diusia anak. Yang kemudian menciptakan para perempuan rentan terhadap kekerasan dalam rumah tangga, serta sebagian besar mereka adalah pekerja buruh lepas, seperti memecahkan batu, mengangkat pasir, bahkan tidak sedikit kita lihat banyak peremupan menjadi tukang bangunan, hal demikian kian lama terjadi di negeri kita ini terutama di daerah pedalaman seperti pedesaan terutama.
Rendahnya pendidikan yang diberikan kepada anak perempuan membuat kinerja mereka sangat terbatas, dan tidak memiliki ruang untuk menjadi yang lebih baik lagi dibanding pekerja buruh, padahal pantasnya kaum laki-laki lah yang memiliki peran untuk melakukan pekerjaan tersebut, tetapi demi sesuap nasi dan menyambung hidup kaum perempuan kita di negeri ini rela melakukan pekerjaan keras melebihi laki-laki.
Hal ini menjadi sangat penting untuk kita perhatikan sebagai pemerhati bangsa, terlebih lagi untuk memberdayakan kelompok perempuan yang terimajinalkan seperti ini. Memang kemiskinan menjadi factor utama mereka untuk terus berjuang dan bekerja keras layaknya kaum laki-laki, namun perlu kita ketahui bahwa kemiskinan tidak menjadi factor utama kita dalam memberikan yang lebih baik untuk mereka, agar lebih bisa hidup mandiri dan sejahtera.
Oleh karena itu, pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang masih aktif, kuat dan bebas dalam berinovasi serta berkarya adalah salah satu jalan keluar yang mungkin bisa terus dikembangkan oleh para pemuda lainnya, dalam hal ini seorang pemuda aktif berorganisasi dan peduli akan kesejahteraan hidup kelompok marjinal, serta memiliki sifat social yang tinggi patut diapresiasi kegiatannya, karena melalui kegiatan kewirausahaan social yang dikembangkan dan terus dijalankannya dari sejak tahun 2010 hingga sekarang telah mendampingi beberapa kelompok perempuan marjinal yang notabennya adalah para pekerja buruh, dan bahkan tidak bekerja sama sekali.
Dimana alasan tersbesarnya menjalankan kegiatan social yang pro-rakyat ini adalah bagaimana agar seluruh kaum perempuan  mampu menjalani hidup yang lebih layak dengan pekerjaan yang mandiri dan sejahtera untuk diri pribadi, keluarga dan orang lain, sehingga melalui beberapa kegiatan social seperti pendidikan dan pelatihan selalu diberikan kepada kelompok perempuan yang menjadi dampingannya di daerah Lombok Barat, namun tidak terbatas hanya di wilayah kabupaten Lombok Barat saja melainkan di Kabupaten Lombok Tengah pun pemuda mengambil peran untuk turut melakukan pemberdayaan perempuan ini, dan tidak lain tidak bukan kegiatannya yang tulus ikhlas untuk memberdayakan keluarga yang kurang mampu seperti ini memberikan pengaruh besar bagi generasi muda lainnya.
Adapun contoh-contoh kegiatan kewirausahaan social yang dilakukan dibeberapa tempat sesuai dengan tahun kegiatannya dapat kita lihat dari beberapa potret kegiatan berikut:



Potret 1: kegiatan tahun 2013
kegiatan belajar tentang strategi kewirausahaan di malam hari seperti yang terlihat pada potret ini menggambarkan betapa minimnya fasilitas pendukung, namun hal ini tidak membuat seorang pemudi ini terus memberikan dan berbagi ilmu pengetahuan untuk mereka yang membuthkan.
Adapun kegiatan ini dijalankan pada malam hari karena berdasarkan hasil komitmen bersama perempuan lainnya dikatakan bahwa “kalau pagi,siang atau sore kami sibuk untuk bekerja mencari nafkah”, sehingga alternative dimalam hari seperti ini yang menjadi waktu yang tepat untuk mereka belajar.
Potret 2: kegiatan tahun 2013

Kegiatan diklat di Kabupaten Lombok Tengah, disini pemudi memberikan pelatihan praktik secara langsung dalam membuat produk local daerah dengan tema PIJAR yang merupakan program unggulan dari Bapak Gubernur NTB, adapun sasarannya adalah kelompok perempuan dari berbagai kalangan mulai dari pekerja buruh, kader, ibu rumah tangga, bahkan  dari Tim Penggerak PKK pun turut mengikuti diklat ini, hal ini merupakan suatu pengaruh positif yang dikembangkan oleh pemudi karena melihat betapa pentingnya dan bermanfaatnya kegiatan tersebut.
Potret 3: kegiatan tahun 2014

Kegiatan ini adalah memrupakan kegiatan lanjutan dari diklat sebelumnya, dan bahkan dapat dikatakan bahwa kegiatan ini merupakan tahap finising menuju penjualan produk mereka, yang kemudian hasilnya bisa dikembangkan kembali bersama.
Untuk data dan potret tahun 2011-2012 tidak bisa kami tayangkan Karena file kena firus.
Dan untuk diketahui bahwa alternative yang digerakkan oleh pemudi daerah kita ini adalah dengan menjalankan misi bersama, dalam artian gerakan social pemudi sebagaimana pada paparan sbelumnya telah menggambarkan nilai-nilai pembelajaran yang menarik dan bermanfaat serta secara langsung dapat menjawab permasalah dinegeri ini yakni kemiskinan.
Namun dengan melihat beberapa potret aktivitas pemudi ini tentu kita dengan mudah dapat mengambil langkah yang sama untuk turut andil dalam melakukan gerakan social yang bernilai jual tinggi demi kesejahteraan masyarakat secara berkelompok maupun individu, dan dari inilah kita dapat melihat bahwa peran pemuda/I daerah kita sangat antusias dan bersemangat sekali untuk turut andil dalam membangun NTB yang lebih maju dan bebas dari kemiskinan.
Penulis: HILMIAH